PALI, PUBLIKZONE --- Balai Pusat Cagar Budaya Provinsi Jambi menggelar Lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Percandian Bumiayu selama dua hari, mulai tanggal 24-25 November 2020, di Guest House Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Selasa (24/11/2020).
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Plt Bupati PALI, Ferdian Andreas Lacony S. com menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya, Direktur Jendral Kebudayaan Hilmar Farid, P. hd, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Dr. Restu Gunawan, M. Hum, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Nasional Dr. Junus Satrio Atmodjo, dan Komunitas Budaya Panji Kusuma.
Bupati PALI Ferdian Andreas Lacony, S. Kom mengharapkan melalui Lokakarya pengembangan Candi Bumiayu akan menjadi momentum semua pihak dalam pengembangan kawasan Percandian Bumiayu sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomni kerakyatan.
" Lokakarya ini diharap dapat menghasilkan kolaborasi kerja sama antara pemerintah daerah, BPCB Jambi, Kementrian Kebudayaan dan masyarakat disekitar kawasan Percandian Bumiayu. Karena Candi Bumiayu sudah menjadi aset nasional harus kita manfaatkan secara optimal, kita ingin Candi Bumiayu ini menjadi lokomotif peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pariwisata dan kebudayaan," paparnya.
Ferdian juga menginginkan agar Lokakarya Pengembangan Percandian Bumiayu dapat merumuskan badan yang menjadi pengelola pengembangan wisata dan budaya disekitar kawasan Candi Bumiayu.
" Kita berharap hasil dari Loka Karya ini akan menghasilkan badan pengelola, unit pengelola agar dapat membantu masyarakat melakukan ekspresi kebudayaan sehingga menjadi sumber baru pendapatan bagi masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BPCB Jambi, Agus Widiatmoko mengatakan, tujuan dari Lokakarya Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Percandian Bumiayu ini, adalah membangun ekosistem yang bergerak dibidang pemajuan kebudayaan.
Dengan mengangkat potensi- potensi objek kemajuan kebudayaan yang pada intinya adalah warisan mencetak benda yang disandingkan dengan cagar budayanya, karena kedua- duanya tidak bisa dilepaskan," jelas Agus.
Dia menambahkan, dalam rencana mengangkat ekosisitem pemajuan kebudayaan, BPCB Jambi berusaha meningkatkan kapasitas para pelaku atau para masyarakat kawasan percandian Bumiayu. Sekarang para komunitas belum ada, masyarakatnya belum beraktivitas di kawasan percandian Bumiayu.
" Untuk itu, BPCB Jambi akan mendorong agar kawasan percandian Bumiayu ini bisa menjadi bagian ruang hidup berbudaya masyarakat yang ada disekitarnya, syukur - syukur nantinya akan memberi manfaat ekonomi, itu intinya, jadi loka karya ini sebagai pemantiknya," terangnya. (Adv/Humas).
0 Komentar