PRABUMULIH, PUBLIKZONE -- Permasalahan banjir yang menghantui masyakat pemukiman di sepanjang daerah aliran sungai kelekar dan lematang menjadi perhatian khusus pemerintah kota Prabumulih.
Pasca banjir yang melanda 8 kelurahan di empat 4 kecamatan Kota Prabumulih beberapa waktu lalu menyebabkan 2.727 KK dengan rincian 10.346 jiwa terkena dampak tersebut, kini pemerintah kota Prabumulih mulai memprioritaskan proyek normalisasi sungai kelekar pada tahun 2018 ini.
Dengan didampingi tokoh Sumsel di Jakarta Dr Agung Sampurna SE MSi, Ketua DPRD Kota Prabumulih Ahmad Palo, serta Kepala Bappeda Kota Prabumulih Elman ST, Pjs Walikota Prabumulih membahas upaya dalam mengurangi risiko banjir dengan kementerian PUPR tersebut.
"Seperti yang kita ketahui, kita harus cepat tanggap dalam upaya mengurangi risiko banjir, Maka itu kita usulkan kepada bapak menteri PUPR agar pekerjaan normalisasi dapat terlaksana tahun 2018 ini," ujar Richard.
"Upaya penanggulangan banjir terus dilakukan, Dengan normalisasi Sungai Kelekar diharapkan masyarakat Kota Prabumulih, terutama yang bermukim di sepanjang aliran sungai Kelekar tidak lagi terkena luapan air pada saat musim hujan," tambahnya.
Sementara itu, Tokoh masyarakat Sumsel Dr Agung Firman Sampurna mendukung upaya Pemerintah Kota Prabumulih menormalisasi Sungai Kelekar. Menurutnya, proyek ini sangat menyentuh masyarakat Kota Prabumulih terkhusus bagi yang bermukim di sepanjang Sungai Kelekar. (Red)
0 Komentar